top of page
Search
851197

Memulai Bisnis untuk Kaum Milenial

Dilansir dari Kompas.com, generasi milenial atau generasi Y adalah generasi yang lahir sekitar tahun 1980 hingga tahun 1995 pada saat teknologi telah maju. Mereka tumbuh di dunia yang telah mahir menggunakan media sosial dan juga smartphone sehingga otomatis mereka sangat mahir dalam teknologi.


Jika dilihat dari usia, saat ini mereka berada di kisaran 26 hingga 41 tahun, dimana masuk dalam usia produktif. Menurut BPS kaum milenial menempati 25,87%, atau seperempat dari total populasi Indonesia.


Kaum milenial bisa dikatakan terbagi menjadi 2 segmen, yaitu segmen milenial muda dan milenial dewasa. Milenial muda berpendapat bahwa kesuksesan harus diraih bukan pemberian, mereka suka mencoba hal-hal baru, mereka juga suka mengikuti berita-berita terkini termasuk isu soal lingkungan dan kemanusian. Sementara milenial dewasa mengutamakan pada apa yang menjadi kemudahan bagi mereka dan juga membantu mereka memberikan solusi atas masalah kehidupan mereka.


Walaupun masing-masing segmen memilki karakteristiknya sendiri namun ada kesamaan dimana mereka cenderung untuk mengutamakan identitas dan pengalaman sosial. Hal ini berarti bahwa mereka lebih mengejar solidaritas, kebahagiaan bersama, dan eksistensi diri agar dihargai secara sosial. Para milenial juga lebih jeli dalam melihat suatu peluang, terutama bisnis dengan konsep yang lebih inovatif.


Hidup di era digital yang sangat canggih dan juga pandemi yang sedang berlangsung telah mendorong kaum milenial memiliki keinginan untuk memulai bisnis mereka sendiri. Saat ini merupakan masa yang memberikan tantangan dan peluang tertentu dibandingkan masa sebelumnya. Lalu bagaimana kaum milenial dapat memulai bisnis mereka?


Mulai dari minat

Kaum Milenial harus mencari tahu dari apa yang paling disukai, akan lebih mudah memulai bisnis dengan bidang yang menimbulkan rasa bahagia pada saat menjalankannya. Antusias pada sesuatu yang sangat disukai atau dipahami dengan baik akan dapat mengembangkan diri menjadi lebih baik, menemukan cara-cara yang lebih baik dan juga menguatkan hasrat untuk pantang menyerah.


Pelajari kondisi

Pandemi covid-19 telah merubah pola masyarakat dalam menjalankan kesehariannya. Saat ini kita bisa lihat bagaimana masyarakat merubah perilakunya menjadi lebih digital. Hampir semua urusan sudah menggunakan alat-alat atau aplikasi online, kebanyakan dilakukan melalui komputer atau gadget. Masyarakat juga menghabiskan lebih banyak waktu di depan layar dibandingkan waktu sebelum pandemi. Di masa ini juga kita bias lihat adanya perubahan pada komposisi ragam industri. Kaum milenial bisa manfaatkan kondisi ini untuk dapat menentukan fokus bentuk bisnis yang akan dijalankan dan memetakan risiko, kondisi persaingan atau bahkan peluang kolaborasi.


Temukan manfaat terbesar

Tidak hanya untuk diri sendiri, bisnis terbaik adalah yang dapat menjadi manfaat bagi banyak orang. Pecahkan masalah mereka, berikan solusi kepada mereka, dengan demikian bisnis dapat memberikan manfaat. Kaum milenial dapat menemukan orang-orang yang akan merasakan manfaat dari bisnis, mengenali mereka dengan baik dan penuhi keinginannya melalui produk atau layanan, berikan mereka kemudahan.. Hal ini akan menciptakan peluang dalam berbisnis. Semakin besar manfaatnya, semakin besar pula dampaknya bagi bisnis.


Kesabaran dan disiplin

Keinginan dan hasrat dalam menjalankan bisnis dapat terkikis oleh waktu. Keuntungan besar di awal bisnis tentunya menjadi utopia bagi kaum milenial. Namun, perlu disadari bahwa proses menjalankan bisnis dipenuhi dengan pergerakan yang dinamis. Kadang dihiasi oleh pengalaman yang baik maupun yang buruk. Di sinilah, ketetapan hati yang berfondasikan kedisiplinan mengalami cobaan. Kaum milenial muda yang masih haus untuk mencoba hal-hal baru kadang teralihkan dan menjadi tidak fokus. Tingkat kemauan untuk eksplorasi yang tinggi dari kaum milenial jika tidak diimbangi oleh persiapan dan pelaksanaan tujuan jangka panjang bisnis yang baik akan dapat menghilangkan pencapaian jangka pendek yang sudah ada. Di sinilah letak kesabaran dan disiplin diuji. Kesabaran dan disiplin yang diterapkan dengan baik, sudah setengah jalan menuju keberhasilan bisnis.


Tak hanya kaum milenial, banyak sekali orang yang memiliki rencana untuk memulai bisnis. Namun, kebanyakan dari mereka tidak memiliki keberanian untuk memulainya. Jika ingin bisa mendapat kesuksesan dari bisnis, harus berani mencoba dan mengambil risiko dan tahu untuk meminimalisir risikonya, lakukanlah tindakan untuk menjadikannya nyata.


61 views0 comments

Recent Posts

See All

Pemasaran Digital

Revolusi digital yang dimulai pada tahun 1980  dipicu oleh generasi remaja yang lahir pada tahun 80-an atau biasa disebut generasi...

Comments


bottom of page